Warga dari Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang dan warga dari Desa Sebudi, Kecamatan Selat naik ke puncak Gunung Agung, Selasa (24/4/2018).
Mereka naik gunung api aktif tertinggi di Bali itu untuk mengecek volume magma di dalam kawah.
Mereka khawatir dengan kabar yang menyatakan bahwa magma sudah memenuhi kawah.
Kabar ini membuat warga yang tinggal di seputaran lereng gunung tidak tenang untuk bercocok tanam dan berternak.
Hasil pengukuran, jarak magma dengan bibir kawah sekitar 130 meter.
“Isunya magma penuh. Mereka naik ke puncak untuk memastikan. Warga mengukur dengan tali plastik,” ujar Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, I Gede Pawana, Rabu (25/4/2018).
Ditambahkan, semenjak pulang dari pengungsian warga sekitar lereng Gunung Agung tak bisa beternak dan bertani.
Kondisi gunung yang belum menentu membuat mereka ragu bercocok tanam.
Ini yang membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-sari.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem juga tak bisa berbuat apa.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Warga Naik Puncak Gunung Agung Karena Kabar Magma Memenuhi Kawah, Ini Faktanya, http://bali.tribunnews.com/2018/04/26/warga-naik-puncak-gunung-agung-karena-kabar-magma-memenuhi-kawah-ini-faktanya.
Penulis: Saiful Rohim
Editor: Eviera Paramita Sandi