Dalam rangka mengendalikan defisit transaksi (current account deficit / CAD) pemerintah dan Bank Indonesia terus mencari cara untuk meningkatkan devisa. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan terus mengupayakan agar biaya swap dapat terus berlanjut, sehingga dapat menarik eksportir untuk menukarkan devisa mereka yang berupa dolar AS menjadi rupiah. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang “terlibat” di luar negeri. “Tentu saja kami akan terus mencari tahu entah terus maju,” ujar Perry yang ditemui sela-sela media selepas Jumatan di Gedung BI, Jumat (3/8/2018). Sebagai informasi, hingga saat ini, dari 80 persen DHE yang masuk ke perbankan Indonesia, baru sekitar 15 hingga 16 persen yang dikonversikan ke rupiah.
Sesuai dengan Perry, biaya swap di BI sudah cukup, yaitu sebesar 5 persen untuk tenor 1 bulan. “Itu cukup murah, kami juga tidak bisa melakukan konversi ke rupiah atau lakukan swap bagi importir. Atau, tidak bisa sama sekali dengan biaya yang relatif murah,” ucap dia. Swap sendiri merupakan transaksi dengan pembayaran melalui penjualan melalui penjualan kembali (berjangka), atau penjualan tunai (spot) dengan pembelian kembali secara berjangka. Tujuan dari transaksi ini adalah untuk membuat kepastian kurs (kurs tetap), untuk menghindari efek fluktuasi kurs. Selain dengan biaya swap, Perry Juga mengatakan, BI masih mencari cara lain untuk menarik DHE dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. “Kami ingin lebih lagi istilah kami untuk menstabilkan ekonomi seperti uang, kami teruskan dan tidak segan intervensi,” ujar dia.
Slimming Candy (Permen Pelangsing) http://idx8.xyz/r/1180/63739/
Masker Wajah (Skinlight Spirulina) http://idx7.xyz/r/1198/63739/
Cara mudah untuk membuat situs web sendiri: https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=2
Kartu chip ajaib penghemat pulsa http://idt8.com/r/1253/63739
4 Jam Mahir Membaca Al Quran
