sedang menghadapi masalah yang butuh perhatian ,pekerjaan yang masih menumpuk atau sering menjadi alasan kita mengabaikan tidur. Kekurangan tidur justru akan membuat masalah semakin buruk, belum lagi efeknya pada kesehatan. “Tidur bukan kemewahan, melainkan keharusan,”. Jam tidur yang hilang mengurangi kualitas kesehatan lebih besar dari yang disadari.” Sebuah kajian terhadap 16 penelitian tidur, misalnya, menemukan orang yang durasi tidurnya kurang dari 6-8 jam per malam risiko kematiannya meningkat hingga 12 persen.
Berikut efek mengerikan lain dari kekurangan tidur:
1. Kelelahan Saat lelah, akan tidur di mana saja.
Jika sudah begitu, tubuh kamu mengingatkan untuk segera istirahat, tidak ditunda-tunda. “Otak membutuhkan tidur untuk mengonsolidasikan ingatan dan melatih peristiwa penting, memproses emosi, dan melakukan sedikit ‘pembersihan’, melalui sistem gimfatik (dalam sistem saraf pusat), setelah seharian sibuk bekerja,” Tanda paling jelas dari kurang tidur adalah kelelahan dan kantuk di siang hari yang berlebihan. Biasanya ditandai dengan tidur atau rasa kantuk di beberapa tempat, seperti transportasi umum, kelas, atau kantor. Kondisi tersebut sering kali kita lawan dengan minum kopi. Namun, perlu dicatat, penggunaan kafein tidak diperkenankan melebihi dosis rekomendasi—empat cangkir per hari.
2. Perubahan suasana hati
“Suasana hati adalah hal pertama yang harus dihadapi saat kurang tidur. Saat kita kurang tidur, kadar kortisol—hormon stres—akan naik. Sebaliknya, tidur malam yang nyenyak secara alami mengurangi kadar kortisol di tubuh. Agar jadwal tidur kembali ke normal, coba bangun pada waktu yang sama setiap hari, tidur siang sekitar 30 menit dan berolahraga pagi.
3. Berat badan Saat kurang tidur, sore hari akan terasa berat dan segala camilan terlihat menarik. Nah, ada alasan hormonal di balik kondisi tersebut. Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya kadar leptin, hormon yang membuat merasa kenyang.Ketika kamu tidak cukup tidur, tingkat leptin menurun sehingga mudah lapar dan lebih mungkin untuk makan makanan berkalori tinggi. Yang artinya akan ada kemungkinan berat badan naik,” kata Hollingsworth.
4. Halusinasi Ketika seseorang kekurangan tidur, kondisi paling mungkin terjadi adalah halusinasi.
Misalnya saja membayangkan hal-hal yang tidak ada di sana, seperti benda mati berbicara atau bayangan yang mengambil kehidupan mereka sendiri. Selain mengganggu fokus dan ingatan, halusinasi juga bisa mulai terjadi saat akan tidur atau bangun. “Kondisi ini dikenal sebagai halusinasi hypnagogic dan hypnopompic, dan sering dapat mengambil bentuk halusinasi seperti orang hingga suara,” katanya. Gangguan neurologis lainnya termasuk penglihatan kabur sampai masalah ingatan.
5. Penyakit jantung
Salah satu risiko kesehatan dari kurang tidur adalah hipertensi alias tekanan darah tinggi. Kurang tidur juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit terkait jantung lainnya, seperti serangan jantung dan detak jantung yang tidak teratur.
6. Testosteron rendah dan gairah seks menurun,
Kurang tidur pun memengaruhi kadar testosteron. Dalam satu penelitian kecil, peserta yang tidur lima jam per malam selama seminggu mengalami kekurangan tingkat testosteron, sehingga berefek mengurangi libido. Selain itu, studi lain juga menunjukkan, kurang tidur menyebabkan jumlah sperma yang lebih rendah dan memengaruhi kemampuan gerak sperma.
7. Respons lambat
Saat kekurangan tidur, respons kamu pun lebih lambat. “Kekurangan tidur dapat menyebabkan rasa disorientasi. Kita dapat kehilangan jejak waktu hingga soal tempati. “Mungkin lebih serius, kurang tidur juga dapat mengurangi waktu respons.