Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim bahwa selama perhelatan Piala Dunia 2018, negaranya berhasil memukul mundur 25 juta serangan siber. Hal itu ia sampaikan dalam agenda pertemuan bersama perwakilan negara Piala Dunia FIFA 2018. “dalam masa Piala Dunia, hampir 25 juta serangan siber dan tindakan kriminal lain yang memengaruhi informasi infrastruktur Rusia, terkoneksi ke Piala Dunia dengan berbagai cara, telah dinetralisir,” klaim Putin . Tidak peduli negara atau pihak mana yang menjadi pelaku penyerangan siber ke Rusia, selama persaingan prestisius itu berlangsung.
Dalam persiapan Piala Dunia, lebih dari dua juta orang terlibat, ada para relawan, penyelenggara turnamen, dan lainnya, telah meningkat. Selain itu, lebih dari 400 celah di 194 fasilitas infrastruktur telah dilakukan untuk menangkal tulang radiasi, biologi, dan ledakan. Penyelenggaraan sistem yang ditujukan untuk penggemar sepak bola dan sistem kontrol akses terpadu di stadion. Sistem ini akan sangat berguna untuk memantau gerak-gerik orang-orang yang terhubung. Selama ini, Rusia menjadi bulan-bulanan negara barat, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang menuding Negeri Beruang Merah sebagi biang serangan siber. Salah satunya adalah Presiden AS, Donald Trump yang menuding Intel resmi Rusia telah meretas data kampanye pilpres 2016 milik Hilary Clinton, yang menjadi pesaing Trump kala itu.
Dalam pernyataanya, Putin Kinerja para penyelenggara, baik dari Rusia maupun perwakilan lebih dari 30 negara yang membantu memberangus demokrasi selama Piala Dunia 2018. selama beberapa tahun, serangan dalam agenda akbar berskala internasional menjadi perhatian khusus. Diwartakan Moscow Times yang dilansir WCCF Tech dan dirangkum KompasTekno, Selasa (17/7/2018), tidak terjual secara serius selama Piala Dunia. Sempat ada kekhawatran akan tindakan rasisme dari penggemar dan serangan teror, namun tidak terwujud. Satu-satunya celah kemanan yang terkespos adalah aksi penyusupan oleh “Pussy Riot”, band Anti-Putin saat partai final antara Perancis dan Kroasia berlangsung 15 Juli lalu.