Perekonomian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagian besar bergerak oleh sektor usaha mikro, kecil, dan sekolah atau UMKM. Jumlah pekerja di Yogyakarta yang ada banyak, tetapi belum terlalu canggih untuk membuat mereka bisa berhadapan dengan produk lain. “Yogya adalah potensi di Indonesia yang sangat besar untuk produk lokal. Kami ingin produk-produk Indonesia lebih dikenal lagi,” kata Senior Marketing Communication and Public Relation Blibli.com, Lani Rahayu, saat Media Gathering ‘The Big Start Indonesia’ Musim 3 di Yogyakarta, Kamis (26/7/2018).
Salah satu cara untuk memperkenalkan produk dari Yogyakarta adalah dengan mengambil bagian dalam The Big Start Indonesia, kontes visual pengusaha muda.
Bermodal Tiga Lembar Kain, Pengrajin Tapis Ini Raup Omzet Rp 40 Juta Lani menyebutkan, Blibli.com mengadakan roadshow ke kota, termasuk Yogyakarta, karena diharapkan UMKM di tempat tersebut tumbuh setiap tahun. Dalam seminar nasional Bank Indonesia dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia beberapa waktu kemudian, Yogyakarta disebut memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Yogyakarta tahun 2017 mencapai 5,26 persen dan tahun ini diperkirakan pada kisaran 5,2 sampai 5,6 persen. “Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh pertumbuhan UMKM yang cepat dan menyumbang sebesar 89,4 persen dari total produktivitas usaha,” tutur Lani. Lani mengajak pelaku UMKM memanfaatkan momen-momen perhelatan The Big Start Indonesia dengan langsung Daftar diri. Pendaftaran sudah dibuka dari 20 Juni hingga 31 Agustus 2018 dan dapat dilakukan dengan mengakses thebigstart. blibli.com atau datang langsung ke roadshow Blibli.com. “Untuk di Yogyakarta, roadshow mulai besok sampai hari Minggu di Stadion Mandala Krida. Di sana, bisa lihat-lihat produk lokal dalam pasar terbuka dan ada talkshow para pahlawan lokal atau pengusaha muda masing-masing kota,