Skema Pendanaan Energi Terbarukan Indonesia Pasca Piagam Paris

EKONOMI

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Minggu (1/7/2018).

Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29 persen di bawah ambang batas, hingga tahun 2030. Ini karena Indonesia masuk dalam dunia besar di Cina, Amerika Serikat, India, dan Rusia . Penurunan emisi tersebut, dilakukan dengan mengambil langkah-langkah di bidang energi berupa pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif . Selain itu, Indonesia juga memiliki program tambahan energi energi terbarukan hingga 23 persen dari konsumsi energi nasional hingga 2025. Niat Indonesia untuk mengurangi emisi dalam. (INDC) Perubahan Kesepakatan Paris (Kesepakatan Paris) yang diproduksi dalam Konfrensi Para Pihak (COP) 21 di Paris pada 2015.

Piagam Paris mengakui banyak pihak sebagai kesepakatan fenomenal, di mana negara-negara dunia bersepakat dan memungkinkan untuk digunakan oleh iklim. Bagaimana Realisasinya? Meski perlahan, Indonesia sesunguhnya sudah menjalankan internasional. Target 23 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 2025 saat ini sudah turun 12 persen, masih menyisakan Delapan Tahun. Studi dari Kementerian ESDM menyebutkan untuk mencapai target 23 persen Indonesia mumbutuhkan dana sebanyak Rp 1,600 triliun per tahun Pengembangan Energi Baru Terbarukan (P2EBT), 2016.

Presiden Joko Widodo mendapatkan proyek pembangunan pembangkit listrik EBT lebih mahal dari pembangkit listrik tenaga tua namun lama akan lebih murah. “Biaya produksi pembangkit listrik berbahan bakar energi baru dan terbarukan bisa lebih murah dari pembangkit listrik tenaga surya karena tidak ada suplai, misalnya PLTU, setiap hari kita bakar batu bara, ini tidak,” ujar Jokowi di sela-sela peresmian PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan , Senin (2/7/2018). Presiden mendorong pembangkit EBT di seluruh tanah air terus dipacu agar target 23 persen hingga 2025 dapat dicapai. Almo Pradana, Manajer Energi dan Iklim, World Resources Institute Indonesia (WRI), dalam wawancacara dengan Kompas.com, Selasa (21/8/2018) menyebut awal 2015, pemerintah sudah mencabut subsidi BBM jenis premium.

Kini, subsidi yang hilang adalah subsidi BBM jenis solar, elpiji, dan listri k . “Kebijakan subsidi BBM jenis solar saat ini masih dalam jumlah jumlah, walaupun harga solar dunia naik, jumlah subsidi yang diberikan untuk solar tidak akan ikut naik. Pencabutan subsidi. Ini dilakukan untuk energi terbarukan, tidak ada.” negara bagian dana bisa dialokasikan ke sektor yang lebih produktif, “ujar Almo Pradana Selasa (21/8/2018). Ia menegaskan, meskipun ada pencabutan subsidi bahan bakar fosil, namun hingga kini belum ada subsidi khusus dari pemerintah untuk energi terbarukan. Ia menjelaskan , kegiatan untuk EBT disalurkan melalui dana untuk Kementerian Energti Sumber Daya Menieral (ESDM) dan dana untuk pengembangan energi terbarukan yang ada di PLN.Skema berikutnya dengan cara investasi melalui KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) dengan Independent Power Producer. Kemudian, investasi melalui APBD (Dana Alokasi Khusus atau DAK) dan Investasi oleh Kementerian Lain. Secara umum, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pembangkit / infrastruktur EBT pada Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM (Ditjen EBTKE Kementerian ESDM).

Jumlah Mata Uang Kegiatan (MAK) Belanja Barang dan Belanja Modal dengan total anggaran dan realisasi pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 terdiri dari belanja barang dengan anggaran sebesar Rp 3,22 triliun dan turun Rp 2.053 triliun. Selanjutnya belanja modal dengan anggaran sebesar Rp 37.258 miliar dan realisasi sebesar Rp 25.463 miliar. (LHP BPK 2017). Skema dari orang-orang yang terlibat di luar negeri seperti MCA-Indonesia, Dana Iklim Hijau, ESP3, USAID-ICED, dan lainnya. Dana non-APBN itu dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dana Iklim Hijau (GCF) di bawah naungan UNFCCC (misalnya Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim), misalnya, menyeimbangkan tenaga kerja sebesar 10,3 miliar USD.

Indonesia dapat mengaksesnya melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur, BUMN yang berhasil mengakreditasi GCF. Dana hibah juga termasuk salah satu kegiatan non-APBN. Obligasi Hijau Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menjual “hijau” secara internasional dalam kesepakatan 1,25 miliar dolar AS sebagai salah satu penghasil gas emisi rumah kaca di dunia yang menggunakan investor dalam investasi ramah iklim. Tidak ada negara yang melakukan langkah-langkah di mana saja untuk pembangunan ramah lingkungan. Sementara itu Fabby Tumiwa, Direktur Eksektutif Lembaga Reformasi Layanan Penting (IESR), mengkritik target mengikis emisi 29 persen hingga 2030 dan EBT mencapai 23 persen pada 2025 sulit karena belum ada proyek dan masih ada.Subsidi BBM dan LPG serta listrik dalam 2 tahun ini terus naik. Tidak tersedia untuk energi terbarukan.Sementara itu menggunakan batubara oleh PLN dengan menggunakan kebijakan DMO di mana harga batubara di negara dipatok lebih rendah dari harga internasional. Selama ini dilakukan dalam rangka untuk biaya-biaya produksi yang terkendali pula, ini juga membuat PLN enggan mengembangkan energi bersih, “sebutnya. Pemerintah Indonesia optimistis target 23 persen EBT dapat diluncurkan pada 2025 kali melimpahnya potensi energi baru terbarukan yang bisa dikembangkan. Tenaga Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang memiliki potensi hingga 29 Gigawatt (GW).

Optimisme itu pun tergabung secara terbalik pada realisasi EBT saat ini di mana saja nasional EBT Indonesia baru mencapai angka 11,9 persen hingga 12 persen dari masing-masing APBN-P 2017. Sementara target waktu hanya menyisakan 8 tahun. Hanya PLN di Pulau Sumatera yang mengklaim EBT yang menjadi 21 persen hingga Agustus 2018. Direktur Bisnis PT PLN Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto, menyebutkan, sudah 21 persen pembangkit listrik di Pulau Sumatera berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Selanjutnya, pada 2025 target 23 persen EBT di Sumatera akan terpenuhi. “Pulau Sumatera sangat membangun energi baru terbarukan, yang berasal dari panas bumi, surya, dan lainnya.

Slimming Candy (Permen Pelangsing) http://idx8.xyz/r/1180/63739/

Masker Wajah (Skinlight Spirulina)   http://idx7.xyz/r/1198/63739/    

Cara mudah untuk membuat situs web sendiri: https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=2
Kartu chip ajaib penghemat pulsa   http://idt8.com/r/1253/63739

http://idt8.com/r/1447/63739/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *