Mantan teroris Sofyan Tsauri menyesalkan adanya peristiwa yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu pagi, 13 Mei 2018. Dalam peristiwa itu, sebanyak 14 orang meninggal dunia.
Menurut Sofyan, ada tren baru yang dilakukan terduga teroris di tiga gereja tersebut.
“Ini awal ancaman. Kelompok baru dan kelompok lama berinovasi serta saling transfer ilmu. Nah, apalagi trennya sekarang melibatkan satu keluarga seperti kemarin. Ini sangat berbahaya,” ujar Sofyan dalam wawancara di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin, 14 Mei 2018.
Sofyan menambahkan, bom dengan kekuatan high explosive yang kemarin tersebut meniru kelompok teroris tahun 2000-2009. “Mereka meniru keberhasilan di bom Kampung Melayu,” kata dia.
Mantan anggota Brimob yang terlibat teroris dan divonis 10 tahun itu menjelaskan, peran di balik rentetan teror ini dikendalikan oleh kelompok teroris yang sangat sadis.
“Ini jelas-jelas ISIS. Kalau tidak salah, kelompok ini telah mengklaim. Karena ciri-ciri ISIS itu sama dengan modus yang dilakukan dari Mako Brimob hingga Surabaya,” kata dia.
Untuk mempersempit ruang gerak mereka, Sofyan meminta peran pemerintah dan para ulama guna deradikalisasi para calon teroris. “Saya minta pada para ulama dan tokoh agama agar perhatian,” ucap dia.
Cara mudah untuk membuat website sendiri:
https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=25151