Beberapa mitos menyebutkan bahwa bayi sedang tidur karena sedang diajak main atau bercanda dengan makhluk halus. Tak jarang hal yang membuat orang tua takut dan cemas. Jika ini terjadi dan pada si kecil, Anda tidak perlu cemas. Tersenyum pun tidur itu wajar kok, bahkan ada penjelasan ilmiahnya. Lantas, mengapa si kecil sering tersenyum saat terlelap? , Beberapa minggu awal setelah persalinan, senyum yang diciptakan bayi tidak muncul karena mereka merespon sesuatu atau sedang senang.
Hal ini adalah reflek alami yang menjamin setiap bayi. Ya, kondisi ini disebut dengan tersenyum neonatal, yaitu mencampur bayi baru lahir spontan tersenyum, bukan karena apapun. Reflekenyum ini sudah membantu setiap bayi sejak mereka di dalam rahim yang berasal dari rangsangan bagian subkortikal otak.
Nah, senyum ini juga spontan terjadi saat si kecil sedang terlelap di luar tidurnya. Apalagi, jika bayi sedang SEKARANG tidur banyak REM. Pada tahap ini, bayi akan tertidur pulas dan kegiatan rangsangan otak akan meningkat, termasuk pada bagian subkortikal. Maka itu, kita akan sering melihat bayi menyemprotkan tidur dari awal-awal minggu kelahirannya. Namun seiring bertambahnya waktu, respon senyum ini akan berkurang. Senyum bayi juga menampilkan gerakan emosinya. Jika bayi sudah menahan waktu 2 bulan, maka senyum yang tidak bisa lagi spontan yang berasal dari rangsangan otak. Bayi akan mulai menggelikan berbagai hal yang ia lihat, tentu saja itu hasil dari respon emosionalnya. Saat ini, otak bayi berkembang, pengelihatannya mulai membaik, dan mulai wajah orang-orang di sekitarnya. Bayi juga akan diperagakan rangsangan suara yang muncul, seperti suara ibu, ayah, atau mainannya. Dana yang diberikan bayi ini adalah dengan senyuman
Melewati kemampuan rangsangan bayi dari lingkungannya, rangsangan bagian subkortikal otak mulai berkurang. Semakin besar usianya, kita juga akan semakin jarang mencari tahu waktu. Saat bayi dimaksud waktu 5-6 bulan mereka memiliki berbagai bentuk senyuman hingga tertawa dan menunjukkan emosinya, yaitu bahagia, senang, dan ketertarikan akan sesuatu hal. Selanjutnya selama 7-8 bulan bayi semakin aktif, tidak hanya memberikan respon yang senyuman, bayi mulai banyak memberikan respon audio dengan mengeluarkan suara kecilnya sambil tersenyum. Senyum adalah salah satu tanda dari perkembangan si kecil. Bayi yang tersenyum menandakan bahwa mereka telah mengalami perkembangan emosional dan mampu melihat secara nyata lingkungan sekitarnya. Maka itu, Jika ada sedikit di atas dua bulan tapi tidak kunjung menunjukkan senyumnya, Anda mungkin perlu curiga. Mungkin saja hal ini menandakan adanya gangguan pada perkembangan si kecil. Untuk mengetahui kondisinya secara pasti, konsultasikan hal ini pada dokter anak.