Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo optimistis bahwa kenaikan dana desa pada tahun depan bisa kembali mengurangi angka kemiskinan di desa. Namun, Eko tak dapat menjelaskan secara pasti target penurunan angka kemiskinan imbas dari kenaikan dana desa dalam RAPBN 2019. “Yang jelas akan mengurangi kemiskinan dan yang jelas pace-nya harus lebih besar dari sekarang, tapi kan kemiskinan itu penurunannya bukan hanya dari dana desa, sebab ada 19 kementerian lembaga di Kabinet Pak Jokowi punya program-program di desa yang total anggarannya lebih dari Rp 500 triliun,” jelas Eko saat ditemui di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (21/8/2018). Eko menambahkan, potensi pengurangan kemiskinan di desa diharapkan bisa melebihi capaian tahun ini. Selama Maret 2017 hingga Maret 2018, tercatat ada penurunan angka kemiskinan sebesar 1,82 juta orang. Dirinya juga berharap agar prestasi penurunan jumlah orang miskin di daerah yang lebih besar ketimbang di kota bisa terus berjalan seperti tahun ini.
“Di kota itu cuma 520.000 atau 580.000 orang saya lupa, tetapi di desa itu 1,2 juta orang lebih. Nah, kalau akselerasi penurunan kemiskinan di desa bisa kita pertahankan maka dalam 7 tahun ke depan itu jumlah orang miskin di desa akan lebih kecil dibandingkan orang miskin di kota,” tutur Eko. Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi dalam pidato RAPBN 2019 di Gedung DPR-RI, (16/8/2018) silam menyatakan bahwa dalam rangka percepatan pembangunan di daerah, pemerintah merencanakan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam RAPBN 2019 sebesar Rp 832,3 triliun. Angka tersebut naik 9 persen dari perkiraan realisasi pada 2018 atau meningkat 45,1 persen dari realisasi pada 2014 yang tercatat Rp 573,7 triliun.