Gunung Merapi Mulai Normal Kembali

Gunung Merapi Mulai Normal Kembali

Kejadian dinilai mengejutkan karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda seperti biasa terjadi dan status Gunung Merapi dalam kondisi normal.    Gunung Merapi mengalami letusan freatik Jumat 11/5/2018 sekitar pukul 07.40 WIB.

Akibat   letusan freatik tersebut berdampak hujan abu tipis menyebar di wilayah Yogyakarta. Hujan abu menyebar dalam intensitas rendah, meski pada beberapa wilayah intensitas abu terpantau cukup tebal.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalobs PB) DIY melaporkan Merapi alami erupsi freatik dengan durasi kegempaan 5 menit, ketinggian kolom 5500 m diatas puncak. Pada pukul 08.54 erupsi yang terjadi bersifat freatik ( dominasi uap air), berlangsung satu kali dan tidak di kuti erupsi susulan.

Merapi landai kembali dan dinyatakan status kembali normal pada pukul 09.44 WIB, BPPTKG DIY menyatakan status Gunung Merapi Normal ditandai dengan rekaman sesimik.

Kepala Pusat Studi bencana Alam (PSBA) UGM, Dr Djati Mardiatno, mengatakan letusan Gunung Merapi kali ini merupakan erupsi freatik, dimana terjadinya kontak antara magma dengan air yang menyebabkan keluarnya asap menyembur keluar melalui kolom menuju puncak Merapi.

Adanya retakan baru pada kawah yang menyebabkan air tanah masuk ke dalam magma. Jadi ada air yang berkontak dengan magma, mirip seperti air yang dimasukkan dalam wajan yang berisi minyak goreng tengah panas, muncul percikan,” kata Djati kepada wartawan pasca letusan gunung Merapi, Jumat 11 Mei 2018.

Meskipun demikian, adanya retakan tersebut menurutnya proses alami karena aktivitas magma Merapi yang selalu aktif. “Kasus Merapi mengalami letusan freatik ini pernah terjadi sebelumnya,” ucap Djati.

Kepulan asap yang keluar dari puncak Merapi tidak hanya mengeluarkan uap air namun juga membawa pasir dan debu. Sebaran debu pun, menurutnya akan menyebar menyesuaikan dengan arah angin berhembus.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak panik dan menggunakan masker selama hujan abu vulkanik masih berlangsung. “Bukan sekadar debu, abu vulkanik itu mengandung silika (Bahan baku kaca) sehingga apabila terhirup dan kena mata akan menyebabkan iritasi,” kata Djati.

Meski Merapi sering mengalami letusan Freatik namun Djati menilai bukan berarti akan terjadi letusan yang lebih besar. Menurutnya sepanjang aktivitas magma tidak keluar melalui puncak hal tersebut tidak akan terjadi erupsi dalam skala besar.

Sudah aman

Kondisi Gunung Merapi saat ini sudah aman meskipun tadi pagi sempat mengeluarkan material abu vulkanik keterangan dari  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY .

Cara mudah untuk membuat website sendiri:
https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=25151

100 IDE PENJUALAN YANG TERBUKTI SUKSES
 http://idt8.xyz/r/1756/63739/

Crypto Cash Blueprint Intensiv

http://idx7.xyz/r/1767/63739/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares