Fenomena alam seperti gerhana Bulan total kemarin tidak hanya menyajikan kecantikan dari warna merah pada satelit Bumi tersebut. Ironisnya, dibalik kecantikan Bulan merah, ada peran polutan di belakangnya. “Dengan gerhana bulan kita bisa tahu tingkat polusi. Semakin banyak warnanya yang negatif semakin banyak polutannya, ”ujar Widya Sawitar, Staf Pertunjukan Planetarium, saat kegiatan peliputan gerhana bulan di Taman Ismail Marzuki, Sabtu, (28/07/2018). Sebenarnya gerhana Bulan memang berwarna merah. Namun, Widya menyebut, warna merah yang terlihat pada Bulan di Jakarta dan di daerah lain yang tidak ada industrinya pasti akan berbeda.Perubahan warna pada Bulan ini, yang membutuhkan kuning atau putih menjadi merah, yang disebabkan oleh bias bias matahari oleh debu, polusi, uap, dan atmosfer Bumi. (Fenomena ini) nakutin nyata.Dengan semakin banyak materi yang membiaskan cahaya, maka Bulan pun akan tampak lebih gelap dari biasanya. Widya memberikan kata lain fenomena alam yang begitu indah, bisa digunakan sebagai tolak ukur polusi udara: matahari terbenam. Jika mengingat beberapa waktu kebelakang, Jakarta mewarnai disuguhi langit yang berwarna ungu, merah muda, dan oranye. Sajapihak yang dilihatnya benar memang sayang, hal itu menunjukkan tingkat polusi yang tinggi. “Kadang kita liat wanrnanya kadang oranye kadang muda muda. Lebih karena polutan, ”jelas Widya. Jakarta mewarnai disuguhi langit yang berwarna ungu, merah muda, dan oranye. Sajadapat dilihatnya benar memangSayangnya, hal itu menunjukkan tingkat polusi yang tinggi. “Kadang kita liat wanrnanya kadang oranye kadang muda muda. (Fenomena ini) nakutin nyata. Lebih karena polutan, ”jelas Widya. Jakarta mewarnai disuguhi langit yang berwarna ungu, merah muda, dan oranye. Sajapihak yang dilihatnya benar memang sayang, hal itu menunjukkan tingkat polusi yang tinggi. “Kadang kita liat wanrnanya kadang oranye kadang muda muda. Lebih karena polutan, ”jelas Widya.(Fenomena ini) nakutin nyata.
Penampakan Gerhana Bulan Jumlah di Luar Angkasa dan Seluruh Dunia Jika ingin melihat bagaimana ada di Jakarta, ia harus pergi ke kota Jakarta pada pukul 5 – 6 sore dan mencari daerah yang luas. Singkat kata, dari situ kita akan melihat bagaimana Jakarta memanggil kerudung. “Atau cara lain adalah, kami akan membawa pulang pesawat pada saat matahari terbenam matahari,” kata Widya. “Kalau cahaya matahari jatuhnya tepat, bagus banget cahayanya. Keliatan bagus dari luar tapi ada bahaya yang ada di dalamnya,” imbuhnya. Padatnya polusi yang ada di daerah Jakarta selain gerhana Bulan terlihat lebih redup. Polusi juga membuat yang lain diisukan akan muncul pada saat gerhana menjadi tidak terlihat, seperti hujan meteor Piscis Austrinids.“Hujan meteor yang ditunggu oleh orang-orang memang tidak bisa dilihat dengan mata kosong, khususnya di Jakarta. Hal ini disebabkan oleh polusi dan polusi udara yang sudah memenuhi Jakarta, ”tutup Widya.