Presiden Joko Widodo bertemu dengan Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Kabupaten Belu, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera. Dalam kesempatan itu, Jokowi bertanya banyak hal ke Joni seputar ceritanya yang nekat memanjat tiang bendera demi mengibarkan merah putih. Terakhir, Jokowi juga bertanya apa hadiah yang diinginkan Joni atas jasanya itu. “Pertanyaan terakhir, Joni mau minta apa ke saya?” kata Jokowi kepada Joni, yang hadir dalam acara silaturahim Presiden dengan para teladan nasional, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, dan Gita Bahana Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018). Joni sempat berpikir sejenak mendapat pertanyaan itu. Ia lalu meminta sepeda yang selama ini sering dibagi-bagikan Jokowi. “Sepeda,” kata Joni singkat disambut tawa Jokowi dan para hadirin.
“Kamu jauh-jauh dari Belu ke Jakarta hanya minta sepeda. Apa hanya itu? Mau minta apa?” tanya Jokowi lagi. Joni pun tak menyia-nyiakan kesempatan kedua yang diberikan oleh Jokowi. Ia langsung meminta diberi hadiah yang lebih besar dari sepeda. “Minta bikinin rumah saja,” kata Joni. “Nah, begitu. Sudah itu saja, sepeda sama rumah. Jangan nanti saya tanya lagi, nambah lagi kamu,” kata Jokowi disambut senyum khas Joni dan tawa hadirin.
pun berpesan kepada Joni untuk rajin belajar agar bisa meraih cita-citanya saat besar nanti. Apalagi, Joni juga sudah mendapat beasiswa. Ia juga memberi hadiah spesial ke Joni, yakni jalan-jalan ke Dufan dan Taman Mini Indonesia Indah. Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan, Belu, Nusa Tenggara Timur. Saat upacara bendera 17 Agustus lalu, dia memanjat tiang bendera. Aksi spontan itu dia lakukan setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera. Aksi nekat tersebut langsung viral di medsos. Menpora juga berjanji akan memberi bantuan kepada Yohanes untuk mendapatkan beasiswa.