Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, meskipun kinerja perbankan semakin baik, tetapi pertumbuhan simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) masih terlampau rendah. Perry menyebutkan, angka pertumbuhan simpanan pada Juni sebesar 7 persen. Angka ini sudah naik dari periode Mei 2018 sebesar 6,5 persen. Ia memproyeksi, hingga akhir tahun pertumbuhan simpanan dapat mencapai 9 hingga 10 persen. “Pertumbuhan DPK 7 persen itu masih terlalu rendah, Angka kami 9-10 persen,” ujar Perry yang ditemui saat bangun media di Gedung BI, Jumat (3/8/2018). Ia mengatakan, pertumbuhan DPK ini masih dapat digenjot seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang diupayakan oleh pemerintah. Perry optimistis bahwa kredit masih dapat tumbuh 10-12 persen hingga akhir tahun. Jadi deposito diperkirakan tumbuh 11-10 persen. Sementara per Juni 2018, kredit perbankan tumbuh 10,8 persen secara tahunan (tahun ke tahun / yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 10,1 persen. Rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL) juga Cinta terkendali pada level 2,67 persen.
Related Posts
-
Hal yang Perlu Dipahami UMKM untuk Dorong Penjualan
Problematika Usaha Kecil Menengah (UMKM) begitu beragam. Jika ditanya “Apa masalah yang dihadapi UKM?”, biasanya jawaban akan banyak sekali. Namun, sekarang saatnya pelaku UKM introspeksi apa masalah utama yang menghambat perkembangan usahanya? Apakah itu masalah modal? Atau masalah mencari pasar? Jika salah satunya masalah pasar, tentunya Anda sebagai pelaku usaha perlu memahami bagaimana bisa memperluas …
-
4 Tips Aman Belanja Online di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi corona dan kebijakan physical distancing membuat banyak orang beralih profesi menjadi penjual online dan membuka toko online. Ditambah pemain lama, praktis persaingan jualan online semakin ketat. Semakin banyak penjual tentu menguntungkan pembeli karena semakin banyak pilihan barang dan harga jual barang ikut bersaing. Namun, jangan mudah terlena dengan tampilan gambar dan harga yang murah, sebagai pembeli …
-
Perkembangan Dompet Digital Ancam Bank Konvensional
Aplikasi dompet digital di Indonesia mampu menunjukkan perkembangan yang signifikan. Daya tarik utama dari e-wallet atau dompet digital antara lain kenyamanan, promosi, serta keamanan. Berdasarkan data Ipsos, ada empat pemain utama industri dompet digital saat ini yaitu GoPay, OVO, Dana, dan LinkAja. Dalam penelitiannya yang rilis pada Rabu (12/02/2020), Ipsos menemukan sebanyak 54 persen dari konsumen …
-
Pengusaha Setuju Pencabutan Sertifikasi Halal
Pengusaha setuju apabila aturan sertifikasi halal dicabut, dan diubah kembali pada prinsip yang semula yakni sukarela atau voluntary. Pengusaha memiliki beberapa hal berkaitan dengan persetujuan perihal sertifikasi halal tersebut. “Kenyataan di lapangan ini kesulitan teknis. Pertama kesulitan dari tenaga auditornya terbatas, dari orang yang akan melakukannya pengecekannya. Kedua, biaya sertifikasi cukup besar, siapa yang mau nanggung,” …
-
Viral Nata De Coco Mengandung Plastik ini Penjelasan BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) angkat bicara menanggapi isu makanan nata de coco yang berkembang viral belakangan ini. Sebelumnya nata de coco disebut-sebut mengandung lembaran plastik. Sebelumnya, beredar unggahan video singkat yang menyebutkan bahwa nata de coco berbahaya bagi anak-anak karena menyerupai plastik atau kertas sehingga tidak bisa dicerna. Video itu tersebar viral tak hanya melalui sejumlah media …