Amazon mempertimbangkan rencananya untuk membuka 3.000 gerai ritel tanpa kasir dalam kurun 3 tahun ke depan atau tepatnya hingga tahun 2021.Toko ritel online terbesar di dunia ini lewat nama Amazon Go pertama kali beroperasi di Seattle sejak akhir Desember 2016. Awalnya Amazon Go dibuka hanya untuk karyawan Amazon. Kemudian, Amazon pun membuka toko itu ke publik dan menambahkan dua gerai lagi di Seattle. Amazon Go keempat dibuka di Chicago beberapa waktu yang lalu dan ada rencana untuk membuka gerai kelimanya di New York. Jika Amazon menindaklanjuti rencana ini, maka itu bisa jadi ancaman bagi gera-gerai toserba yang merupakan pemain lama seperti 7-Eleven, Target atau Walmart.
Terlebih untuk mereka harus menanggung biaya tambahan karena masih menggunakan cara pembayaran dengan kasir konvensional. Gerai Amazon Go masing-masing menggunakan ratusan kamera dan sensor untuk mendeteksi barang apa saja yang diambil pelanggan dari raknya yang kemudian akan mengirimkan tagihannya lewat kartu kredit atau ponsel pintar pelanggan.
Namun, pelanggan harus memiliki aplikasi smartphone untuk berbelanja gerai Amazon Go ini. Model toko Amazon Go memungkinkan pelanggan berbelanja hanya dengan menggunakan ponsel pintar saja. Pelanggan harus memindai akun Amazon mereka saat masuk ke toko untuk berbelanja. Pemindaiannya pun hanya berlangsung beberapa detik. Ketika selesai, pelanggan bisa langsung pergi tanpa mengantre di kasir dan akan menerima tagihan dari ponsel mereka. Bayangkan, berapa lama waktu yang bisa dihemat karena penerapan ini?