Pengadaan tempat sampah di Jakarta menjadi viral di media sosial. Warganet mempersoalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membeli tempat sampah impor dari Jerman dengan anggaran Rp 9,6 miliar. Berikut ini merupakan fakta-fakta terkait pengadaan tempat sampah yang ramai diperbincangkan di media sosial.
- Beli lewat e-katalog Pengadaan tempat sampah ini melalui pembelian e-katalog Lembaga Kebijakan Penyediaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dengan demikian, tidak ada pemenang lelang dalam pengadaan ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pembelian lewat e-katalog memberikan keuntungan bagi pemerintah. “Mekanisme e-purchasing memberikan keleluasaan bagi pemerintah untuk memilih produk yang benar-benar sesuai kebutuhan dengan harga terbaik,” ujar Isnawa ketika dihubungi, Senin (4/6/2018). Dinas Lingkungan Hidup Tunjukkan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral Isnawa mengatakan, hal ini pun terbukti dari harga yang didapat Dinas LH. Awalnya Dinas LH menganggarkan Rp 12 miliar untuk pengadaan 2.600 tempat sampah ini. Namun, Dinas LH mendapatkan harga Rp 9,6 miliar melalui pembelian e-katalog sehingga ada efisiensi anggaran. Isnawa mengatakan, sisanya akan dikembalikan ke kas negara. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/8/2017).(KOMPAS.com/NURSITA SARI) Isnawa mengatakan, harga tersebut sebenarnya lebih murah dari pasaran. Harga satuan tempat sampah yang dibeli Dinas LH hanya sekitar Rp 3,6 juta. “Kalau dibandingkan dengan toko online malah lebih mahal. Di sana bisa Rp 4,4 juta untuk satuannya dan itu buatan China yang belum bersertifikasi,” ujar Isnawa.
-
Standar internasional Tempat sampah yang dibeli Dinas LH memiliki spek sesuai standar internasional. Tempat sampah itu dibuat di Jerman dan didatangkan ke Jakarta melalui PT Groen Indonesia sebagai importir. Isnawa mengatakan, Dinas LH sebenarnya mau membeli barang dalam negeri dengan standar internasional. Namun, Dinas LH tidak menemukan itu dalam e-katalog LKPP. Baca juga: Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat Terima 93 Tong Sampah Jerman “Buatan dalam negeri itu enggak ada. Kalau ada yang buatan dalam negeri pasti kita pakai dalam negeri. Di LKPP itu tinggal dua, yang buatan China sama buatan Jerman,” ujar Isnawa. Isnawa mengatakan, PT Groen Indonesia memang bergerak dalam bidang waste management dan perangkat pendukungnya. Perusahaan ini pernah menyediakan tempat sampah yang sama untuk Surabaya. Dengan demikian, kualitas barang yang didatangkan oleh PT Groen Indonesia pasti baik. “Jadi ini bukan perusahaan abal-abal, memang dia bergerak di bidang itu,” kata dia. Tong sampah buatan Jerman di Jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan. Foto diambil Senin (4/6/2018).(Tong sampah buatan Jerman di Jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan. Foto diambil Senin (4/6/2018).)
-
Sudah dipakai sejak 2016 Selain itu, tempat sampah berukuran 660 liter yang dilengkapi roda ini bukan hanya baru dibeli sekarang. Dinas LH sudah membelinya secara bertahap sejak tahun 2016, tetapi tidak selalu dari Jerman. “Tahun 2016 itu (pengadaan) dari China, tahun 2017 dari Jerman,” ujar Isnawa. Dinas LH membeli 296 unit tempat sampah pada tahun 2016. Kemudian membeli lagi 1.500 unit pada tahun 2017 dengan rincian 1.000 unit dengan ukuran 660 liter dan 500 unit dengan ukuran 120-140 liter. Baca juga: Pemprov DKI Impor Tempat Sampah dari Jerman dan China Sejak 2016 Pada 2018, Dinas LH membeli lagi 2.600 unit tempat sampah buatan Jerman melalui PT Groen Indonesia sebagai importirnya. Dinas LH akan terus melakukan pengadaan tempat sampah standar internasional ini pada tahun berikutnya. “Karena kami masih butuh 3.800 lagi, tahun depan kami cicil (pengadaan) 1.200 (tempat sampah), lalu ditambah lagi pada tahun depannya,” katanya. Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat menerima 93 tempat sampah buatan Jerman yang didistribusikan ke 7 kecamatan, sementara sisanya masih berada di kantor Sudin LH pada Senin (4/6/2018). (Dok. Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat)
-
Berpasangan dengan truk compactor Sebenarnya tempat sampah ini merupakan pasangan dari truk compactor yang dibeli Dinas LH. Sejak 2016, Dinas LH secara bertahap mengganti mobil truk sampah terbuka dengan truk compactor. Dinas LH membeli 91 unit truk compactor pada saat itu. Truk compactor bisa langsung memadatkan sampah. Dengan menggunakan truk compactor, tetesan air lindi atau air sampah tidak berceceran ke jalan. “Kami membeli compactor karena ingin memperbaiki sarana kebersihan. Masa mau pakai truk terbuka terus?” kata Isnawa. Baca juga: Stok Sedikit, Tong Sampah Buatan Jerman Belum Disebar di Permukiman Dengan truk compactor ini, tempat sampah tidak perlu diangkat untuk memindahkan sampahnya ke dalam truk. Tempat sampah tinggal dipasang pada katrol yang ada di truk. Kemudian truk compactor bisa secara otomatis mengangkat tempat sampah tersebut. Tempat sampah buatan Jerman yang dibeli Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. (DOK.ISTIMEWA/DINAS LINGKUNGAN HIDUP DKI JAKARTA) 5. Modernisasi pengelolaan sampah Jakarta Melalui alat-alat ini, Dinas LH sebenarnya ingin melakukan modernisasi. Isnawa mengatakan ke depan dia ingin ada pembenahan sistem pengelolaan sampah di Jakarta. Selama ini proses pengumpulan sampah dari rumah ke rumah menuju TPST Bantargebang masih tradisional. Petugas mengangkut sampah dengan gerobak kemudian meletakannya ke tempat penampungan sementara (TPS). Kemudian, truk sampah mengangkut kembali sampah itu dan membawa ke TPST Bantargebang. Menurut Isnawa, proses ini tidak efektif. “Coba saja hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat. Mulai naik ke gerobak dari masing-masing rumah, turun dari gerobak di TPS, lalu naik lagi ke truk sampah dan turun lagi di TPST Bantargebang,” ujar Isnawa.
. Proses seperti ini akan dipangkas agar efisien. Dinas LH ingin meletakan tempat sampah buatan Jerman itu di permukiman agar warga bisa membuang sampah di tempat sampah itu. Ketika jadwal pengambilan sampah tiba, petugas tinggal mendorong tempat sampah ini ke arah truk compactor. “Petugas bisa mendorong bin beroda ini ke lokasi truk compactor dan langsung mengaitkan ke kait hidrolik. Tempat sampah akan terangkat ke dalam truk compactor. Ini persis seperti di negara-negara maju,” ujar Isnawa. Hampir seribu ton sampah rumah tangga menumpuk di pelabuhan sampah Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.(Kompas TV) PenulisJessi Carina EditorDian Maharani TAG: tempat sampah Dinas Lingkungan Hidup Jerman Berita Terkait Viral Pengadaan Tong Sampah Jerman Rp 9,6 M, Ini Penjelasan Kadis Lingkungan Hidup DKI Alasan Pemprov DKI Beli Tempat Sampah Buatan Jerman Rp 9,6 Miliar Lewat Video, Dinas Lingkungan Hidup Tunjukkan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat Terima 93 Tong Sampah Jerman Respons Gubernur DKI Ketika Ditanya Pengadaan Tong Sampah Miliaran Timnas Soft Tenis Indonesia Akan Jalani Uji Coba di Jerman PLAY LIST 00:48 01:20 00:38 00:59 00:54 01:29 02:11 01:07 01:00 01:36 02:11 01:14 KOMENTAR Ada 20 komentar untuk artikel ini Kompas.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE bonny music store pangaribuan Selasa, 05 Juni 2018 | 13:37 @sonya.sonia cebong apaan tu? (5) (0) Tanggapi Laporkan Daud Giovanni Selasa, 05 Juni 2018 | 12:54 dengan kapasitas sebagai gub/wagub, dan melalui sistem e-catalog, mustahil jika si uno berkata “saya tidak tahu”secara dia jg ikut memantau…. lucu deh (3) (0) Tanggapi Laporkan Kurdi Udi Selasa, 05 Juni 2018 | 12:42 tapi maaf ya, jakarta bisa bersih, indah dan nyaman, peran serta masyarakat sangat menentukan, tolong yaaa. (1) (0) Tanggapi Laporkan Tony S Selasa, 05 Juni 2018 | 12:36 kalo komen, dki era skr ini, bisa batal puasa…elus dada aja (1) (0) Tanggapi Laporkan Kodok Yakodok Selasa, 05 Juni 2018 | 12:14 itulah hebatnya ahok, cari produk yg berkualitas, murah, kuat, jerman punya, internasional standart, bisa dipertanggung jwbkan, ya teruskan aja ngak usah malu malu…jangan di markup ya…awas tikus… (3) (0) Tanggapi Laporkan Aryas Hartt Selasa, 05 Juni 2018 | 11:48 @febri.anto kamu gak puasa ya.. (2) (0) Tanggapi Laporkan Kurdi Udi Selasa, 05 Juni 2018 | 11:37 tanaman dari plastikpun juga bagus, sepanjang penempatannya yg tepat, tidak ganggu mobilitas orang. ini utuk memperidah kota, terutama malam hari. (0) (-1) Tanggapi Laporkan Kurdi Udi Selasa, 05 Juni 2018 | 11:30 utk program modernisasi penanganan sampah mesti didukung, jakarta itu ibu kota indonesia. (0) (0) Tanggapi Laporkan Treegondez Selasa, 05 Juni 2018 | 11:22 suruh bikinkan dan pesan yg kualitasnya sni ke pak alim markus maspion aja bisa itu …oknum pegawai aja yg mencari celah supaya bisa nikmati bagi2xkue haram …ha..ha… (0) (0) Tanggapi Laporkan Febri Anto Selasa, 05 Juni 2018 | 10:56 cebong tolol mah gak akan ngerti (3) (-1) Tanggapi Laporkan Selanjutnya TERKINI LAINNYA Jokowi: Mestinya Masyarakat Kita Sudah Demam… NASIONAL 05/06/2018, 15:33 WIB Pemimpin Tertinggi Iran Perintahkan Peningkatan Kapasitas Pengayaan Uranium INTERNASIONAL 05/06/2018, 15:31 WIB Penyidik KPK Cecar 3 Anggota DPR soal Aliran Dana E-KTP NASIONAL 05/06/2018, 15:30 WIB Cara Komedian David Nurbianto Kenalkan Budaya Betawi ke Anak Muda MEGAPOLITAN 05/06/2018, 15:19 WIB AS dan 18 Negara NATO Gelar Latihan Perang di Perbatasan Rusia INTERNASIONAL 05/06/2018, 15:12 WIB Menhub: Periode Mudik, Tingkat Kelaikan Bus Baru 50 Persen NASIONAL 05/06/2018, 15:08 WIB Dituntut Hukuman 9 Bulan Penjara, Fachri Albar Hanya Perlu Jalani Rehabilitasi MEGAPOLITAN 05/06/2018, 15:07 WIB Fadli Zon Desak KPU dan Pemerintah Cari Solusi soal Polemik Eks Koruptor Jadi Caleg NASIONAL 05/06/2018, 15:07 WIB Cerita Kadis PE yang Cabut Pohon Plastik karena Respons Negatif Netizen MEGAPOLITAN 05/06/2018, 15:06 WIB UIII akan Buka Tujuh Fakultas, dari Kajian Islam hingga Arsitektur dan Seni NASIONAL 05/06/2018, 15:04 WIB Inilah 5 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termahal INTERNASIONAL 05/06/2018, 15:04 WIB Annisa Bahar Alami Kecelakaan Tunggal di Jalan Layang Kelapa Gading MEGAPOLITAN 05/06/2018, 15:02 WIB Mobil Pribadi, Sepeda Motor, dan Pesawat Jadi Pilihan Masyarakat untuk Mudik NASIONAL 05/06/2018, 15:00 WIB Wali Kota Solo Pilih Tak Libur demi Pantau Warga yang Mudik REGIONAL 05/06/2018, 14:59 WIB Anies: Jakarta Bukan Satu-satunya yang Pakai Tempat Sampah Buatan Jerman MEGAPOLITAN 05/06/2018, 14:46 WIB LOAD MORE TERPOPULER 1 Sambil Terbata-bata, Irfan Minta Maaf pada Keluarga Begal di Bekasi Dibaca 43.835 kali 2 5 Fakta tentang Pengadaan Tempat Sampah Buatan Jerman di Jakarta Dibaca 41.025 kali 3 Sandiaga: Kaget Semua Kok DKI Dapat WTP, Sekarang Dibedah Anggarannya… Dibaca 18.391 kali 4 Warga Tak Menyangka, Harga Tong Sampah Buatan Jerman Rp 3,6 Juta Dibaca 16.433 kali 5 Respons Gubernur DKI Ketika Ditanya Pengadaan Tong Sampah Miliaran Dibaca 16.133 kali NOW TRENDING Jokowi Minta UIII Dibangun di Lahan 1.000 Hektar, tapi Ini Kenyataannya… Pemudik, Ini Daftar Tarif Tol di Pulau Jawa 5 Fakta tentang Pengadaan Tempat Sampah Buatan Jerman di Jakarta Kisah Perjalanan Politik Bupati Purbalingga, Dari Sopir Truk Hingga Ditangkap KPK Istri Sule Tetap Kukuh Bercerai Sambil Terbata-bata, Irfan Minta Maaf pada Keluarga Begal di Bekasi Trump: Saya Punya Hak Mutlak Keluarkan Grasi untuk Diri Sendiri Oknum Guru Agama Cabuli Tiga Santrinya, Gunakan Modus Jadi Pacar SOCIAL BUZZ Kompas.com @kompascom “Negara memanggil untuk mendemamkan Asian Games 2018 agar masyarakat menjadi demam semuanya. Jadi itu yang kita ing… https://t.co/Obcb2Nhttps://t.co/j28iEFFkMq 3 m Kompas.com @kompascom Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Teheran siap meningkatkan kapasitas pengayaan uraniumnya. https://t.co/uEFzldq0JJ 3 m Kompas.com @kompascom Teguh Juwarno dan Markus Nari mengaku tak pernah menerima aliran dana E-KTP, sementara Chairuman Harahap meminta wa… https://t.co/Xa5xxqOXT4https://t.co/Q1Eedtai2v 3 m KompasBola @KompasBola Marquez bersyukur karena rekan sekompatriotnya, Jorge Lorenzo (Ducati), yang menjadi pemenang balapan MotoGP Italia… httpshttps://t.co/P4igx97bW2 5 m KompasTekno @KompasTekno Pengguna Go-Pay Keluhkan Saldo Tak Bertambah setelah “Top-Up” https://t.co/CGBO4L1sXe 10 m Close Ads X News Nasional
Slimming Candy (Permen Pelangsing) http://idx8.xyz/r/1180/63739/
Masker Wajah (Skinlight Spirulina) http://idx7.xyz/r/1198/63739/
Cara mudah untuk membuat situs web sendiri:
https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=2