10.000 Kapal Pencuri Ikan Telah Keluar dari Laut Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memimpin penenggelaman 33 kapal pencuri ikan di habitat Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (29/10/2017).  Di sela-sela kunjungan kerja dan memimpin penenggelaman kapal di Natuna, Menteri Susi melakukan piknik mendadak di Pantai Sindu, salah satu pantai berbatu besar di Pulau Ranai.

Sebanyak 10.000 kapal pencuri ikan telah keluar dari laut Indonesia. Hal itu terkait dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang melakukan tindakan tegas terhadap kapal-kapal pencuri ikan. “Ada 10.000 kapal pencuri ikan yang sudah keluar dari laut Indonesia, ada yang kami tenggelamkan dan videonya masuk televisi biar ada efek jera, kalau tidak mereka tidak jera,” kata dia di Tanjung Pandan, Jumat (27/7/2018).

Susi mengatakan, selama ini hasil kekayaan alam laut Indonesia banyak berkurang karena maraknya kasus pencurian ikan yang terjadi. “Selama ini laut kita luas tetapi tidak mememberikan kesejahteraan. Ikan kita diculik selama bertahun-tahun oleh beberapa kapal ilegal. Perizinan hanya satu kapal tapi mereka operasikan kapal. Mereka juga tidak membayar pajak,” ucap dia.

Kapal Pencuri Ikan Dilelang di Batam, Menteri Susi Kecewa Berat * Menurut Susi, Berkat komitmen Dan kerja sama Dari different parties Yang tergabung hearts satgas 116 bentukan Presiden Joko Widodo, Kondisi ITU can diselesaikan Dan berdampak Baik Bagi kelautan Indonesia. “Hasil pada tahun 2017 lalu stok ikan kita naik dua kali lipat dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton,” katanya. Ia juga mengajak semua pihak untuk mengeluarkan dan menjalankan ketentuan zonasi kelautan yang telah ditetapkan. ” Kapal DENGAN Catatan Notes 10 GT ITU Jangan beroperasi di 4 Sampai 12 juta biar Nelayan Kecil kitd TIDAK terganggu tangkapannya. JUGA bagaimana Aturan PENGGUNAAN Jaringan Di Bawah 3 Sampai 4 mil,” ujarnya. Baca juga: Ketika Fahri Hamzah Kritik Susi Pudjiastuti tentang Penenggelaman Kapal Susi Pudjiastuti ajak orang-orang yang bertobat minum kemasan kemasan atau gelas plastik. (Kompas TV) Editor Erlangga Djumena Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares